atau copas di bawah -->>>
TEORI
Gerbang Logik Dasar adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa
masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan
komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik(relay), cairan, optik dan bahkan mekanik.
RANGKAIAN DASAR GERBANG
LOGIKA
Ø Gerbang Not (Not Gate)
“Gerbang NOT atau
juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika
tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah
gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan
keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam
hal ini adalah mengubah menjadi
lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu
tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti
mengubah “1” menjadi "0” atau sebaliknya
mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOT
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Ø GERBANG AND (AND GATE)
Gerbang AND (AND GATE)
atau dapat pula disebut gate AND ,adalah suatu rangkaian logika yang mempunyai beberapa
jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND
mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang
AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi
maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi.
Ø
GERBANG OR (OR
GATE)
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2
jalur input. Artinya
inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang
logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR akan memberikan sinyal
keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi,
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah
jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
Ø
Gerbang NAND
Gerbang NAND
adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.
Ø Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau
suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan
menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukanya bernilai
rendah.
Ø Gerbang X-OR
Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau semua masukan
bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama semua.
Ø Gerbang X-NOR
Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal
keluaran tinggi jika semua sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang
X-OR).
CONTOH
PENERAPAN GERBANG LOGIKA
Contoh1: F = A + B.C
Gambar1:
Rangkain gerbang logika.
Contoh2: F = A’ + B’.C’
Gambar2 Rangkain gerbang logika.”
(David
Bucchlah, Wayne McLahan,)
Ø RANGKAIAN
GERBANG KOMBINASI
“Semua
rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi
(combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit). Perbedaan
kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran suatu
rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan yang diberikan
saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain ditentukan oleh
masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat sebelumnya,
jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat
keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan
(memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan
memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke masukan.
Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti
pada Gambar 1.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
Gambar 3. Model Umum Rangkaian Logika
(a) Rangkaian Kombinasi
(b) Rangkaian Berurut
Ø PERANCANGAN
RANGKAIAN KOMBINASI
“Rangkaian
kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian logika, dan keluaran,
tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam perancangan (design) suatu
rangkaian kombinasi adalah memperoleh fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya
dalam bentuk susunan gerbang-gerbang. Seperti telah diterangkan sebelumnya,
fungsi Boole merupakan hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang
diinginkan. Langkah pertama dalam merancang setiap rangkaian logika adalah
menentukan apa yang hendak direalisasikan oleh rangkaian itu yang biasanya
dalam bentuk uraian kata-kata (verbal). Berdasarkan uraian kebutuhan ini
ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah keluaran yang akan
dihasilkan. Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama simbolis. Dengan
membuat tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang
diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan dan
disederhanakan dengan cara-cara yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.
Berdasarkan
persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada rangkaian
yang dicari, dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsi
Boole yang sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi
kendala yang ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah
masukan setiap gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan
waktu), interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap
gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya
dihitung menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan
dengan cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
Gerbang-gerbang
logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi rangkaian
terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar
seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil
(Small Scale Integration, SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap
kemasan. Kemasan yang paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana
berbentuk DIP (Dual- In-line Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke
luar disusun dalam dua baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya
mempunyai 14-16 pen, termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan
Ground). Setiap gerbang dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk
keluaran) sedangkan gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu
kemasan 14 pen dapat menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3
masukan.
Dalam
praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di
pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang
yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3
masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5
masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh gerbang seperti itu.
Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian sehingga rancangan itu
dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Kemampuan
pencatuan daya masing-masing gerbang juga membutuhkan perhatian. Setiap gerbang
mampu mencatu hanya sejumlah tertentu gerbang lain di keluarannya (disebut
sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan kemampuan setiap gerbang dalam
menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam perancangan harus kita yakinkan bahwa
tidak ada gerbang yang harus mencatu terlalu banyak gerbang lain di
keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi rangakaian realisasi yang
berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik elektronik
gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)
IMPLEMENTASI
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN GERBANG NAND
Ø
Gerbang NAND (NOT And)
“Gerbang NAND dan NOR
merupakan gerbanguniversal, artinya hanya dengan menggunakan jenisgerbang NAND
saja atau NOR sajadapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain
(AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: denganmengimplementasikan gerbang NAND
atau NOR, akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai
kesisi output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah
rangkaian digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang
terdapat dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya
Gerbang
NAND adalah pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya adalah
gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT. Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk
rangkaian kombinasi adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR.
Dari sisi aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga
gerbang-gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang “universal”. Gerbang-gerbang NOT,
AND dan OR dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan hubungan
seperti gambar 2.
Gambar 4. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND
Rangkaian Asal Rangkaian Dengan NAND saja
Gambar 5, impelemtasi
Gergang NAND
Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka
persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang
didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang NAND sangat banyak di pakai
dalam computer modern dan mengeti pemakaiannya sangat berharga bagi kita, untuk
merancang jaringan gerbang NAND ke NAND,
gunakan prosedur tabel kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
Dalam
perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu digunakan ttapi
biasanya beisi banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih disukai untuk
memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan campuran beberapa gerbang untuk
alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan suatu fungsi gerbang
tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang bertipe sama, suatu
misal implementasi gerbang NAND ke dalam gerbang NO, gerbang AND dan gerbang OR
(Kf
Ibrahim, “Tehnik Digital”)
Pertimbangan
lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan jenis gate yang
digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk mengimplimentasikan fungsi
boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND saja, walaupun mungkin tidak
merupakan implementasi gate minimum, teknik tersebut memiliki keuntungan dan
keteraturan yang dapat menyederhanakan proses pembuatan nya di pabrik. (wiliam
steling).
Ø Decoder
“Decoder
adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah masukan kode
biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran
keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi
masukan. Gambar 2.14 memperlihatkan diagram dari decoder dengan masukam n = 2
dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n masukan dapat berisi logika 1
atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap
kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang akan aktif (berlogika 1),
sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain
untuk menghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low
yang dipilih akan aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari
keadaaan aktif keluaranya, decoder dapat dibedakan atas “non inverted output”
dan “inverted output”. (David Bucchlah, Wayne McLahan)
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment