ISL musim 2010-2011 sudah berakhir, dan kami memilih beberapa nama pemain muda yang kami jadikan Rising Star musim ini. Tampil dengan performa bagus, sebelumnya tampil di Divisi Utama, atau musim ini menjadi musim pertama di ISL, menjadi bahan acuan kami untuk memilih mereka. Siapa saja mereka. Lets count down it Bol!

Berikut ini saya ambilkan dari Bola.net

10. Fajar Legian
Meski Persisam Samarinda tak bisa menembus papan atas ISL 2010-2011 namun kinerja Fajar di lini tengah tim ini layak diacungi jempol. Bergabungnya mantan pemain Persih Tembilahan bersama Persisam ini tak lepas dari keyakinan Hendri Susilo yang pernah menanganinya untuk tim PON DKI Jakarta 2008 lalu. Seringnya mendapat kesempatan tampil sebagai starter membuat skill pemuda berusia 23 tahun ini mulai terasah. Pencari bakat tim nasional sepertinya harus mempertimbangkan Fajar masuk dalam skuad Garuda.


9.Angel Bert Sani

Musim ini adalah musim pertama bagi pemuda kelahiran Sorong 28 Mei 1990 itu di ISL. Namun, ia tak terlihat grogi dengan persaingan di lini belakang Pelita Jaya. Lugas dan cepat menjadi modal utamanya dalam mengejar striker-striker ISL yang mengandalkan kecepatan. Panggilan timnas U-23 di bawah asuhan Alfred Riedl pun sudah diterima bek dengan tinggi badan 170cm ini. Namanya pun kini mulai diincar beberapa tim elit untuk memperkuat mereka di ISL musim depan.


8.Alfarizi

Pemuda bernama lengkap Johan Ahmad Alfarizi ini sebenarnya jebolan generasi Arema U-18, seangkatan dengan Dendi Santoso, yang lebih melejit semusim sebelumnya. Musim lalu, ia hanya menghuni tim kedua Arema karena kalah bersaing dengan Zulkifli Sukur dan Benny Wahyudi. Di tangan Miroslav Janu, ia mulai mendapatkan kepercayaan di tempat utama Arema. Lugas dalam bertahan khas Singo Edan dan cepat dalam membantu serangan menjadi nilai plus pemain ini. Panggilan timnas U-23 juga sudah ia dapatkan. Beranikah ia terus bersaing dengan Benny dan Zulkifli di Arema musim depan?


7. Mahadirga Lasut

Meski tidak menyumbangkan gol, akan tetapi gelandang penyeimbang lini tengah Sriwijaya FC musim ini tampil sangat konsisten. Tiga musim malang melintang di Divisi Utama bersama Persmin Minahasa, Persiraja Banda Aceh, dan terakhir Persih Tembilahan membuat bakat pemain kelahiran 17 Agustus 1988 ini sempat tercium Timnas U-23. Ivan Kolev yang tertarik dengan gaya permainannya langsung mementaskannya dan membawa ke level liga yang lebih tinggi tahun lalu. Keyakinan pelatih asal Bulgaria itu terbukti, Dirga tampil percaya diri meski awalnya hanya dijadikan sebagai pelapis Ponaryo Astaman dan Firman Utina.


6.Rizky Novriansyah

Sebelumnya tak banyak yang tahu striker rekrutan Persijap dari PPSM Magelang ini. Namun, dua gol yang ia borong ke gawang Persiwa Oktober lalu membuat namanya mulai diperhitungkan. Tendangan akurat dan teknik yang mulai matang menjadi kelebihan striker kelahiran 23 November 1989 yang musim ini mencetak 6 gol itu. Yup, tendangan volleynya ke gawang Ferry Rotin Sulu awal Juni lalu bukan hanya menyelamatkan Persijap dari kekalahan, tapi bisa juga dijadikan jaminan ketangguhannya sebagai striker masa depan Indonesia.


5.Joko Sasongko

Kebijakan Pelita Jaya yang lebih memberi kesempatan kepada pemain mudanya berhasil dibuktikannya dengan baik. Striker berusia 20 tahun ini mulai diturunkan menjadi starter di putaran dua, dan langsung memberi gebrakan. Diduetkan dengan Safee Sali tidak membuatnya berkecil hati. Pandai membuka ruang dan penempatan posisi yang baik menjadi senjata andalannya. Gol tunggal kemenangan Pelita ke gawang Kurnia Meiga menjadi satu dari 5 gol yang tak akan ia lupakan musim ini.


4.Sunarto

Satu kata buat striker asli binaan Arema ini, Supersub! Karena sering lahir gol darinya saat ia masuk menjadi pemain pengganti. Golnya yang paling penting adalah golnya di menit-menit akhir saat Singo Edan menjamu Persipura lalu. Arema pun menang berkat gol tunggal striker yang baru berusia 21 tahun itu. Di beberapa pertandingan terakhir Arema, menggantikan Noh Alam Shah yang cedera, ia juga tak canggung saat dijadikan starter. Buktinya, satu gol disumbangkan pemain yang pernah mengantarkan Arema Junior menjadi juara Liga Remaja Nasional 2007 lalu itu, saat Arema melakoni laga away ke kandang Persijap Jepara.

Gol yang langsung membuat Arema menjadi runner up saat itu dan bertahan di persaingan perebutan kedua di akhir musim. Meski hanya 4 gol, namun setiap gol penting yang ia cetak membuat kami layak memberinya penghormatan di peringkat keempat.


3.Lukas Mandowen

Tanah Papua seolah tak pernah berhenti melahirkan pesepakbola muda bertalenta di negeri ini. Musim ini, nama Lukas mandowen menjadi produk Papua yang cukup bersinar. Status sebagai pemain cadangan bukan halangan bagi pemain mungil ini untuk tidak memperbanyak pundi-pundi gol yang ia ciptakan. Gelar juara yang diraih Persipura tak lepas dari 7 gol yang ia sumbangkan beberapa saat usai ia keluar dari bench. Kecepatan khas Papua jadi senjata andalannya. Masih ragu dengan kualitas pemain cadangan Mutiara Hitam ini?


2.Ferdinand Sinaga

Sepuluh gol untuk musim pertama di ISL menjadi jaminan kalau ia bukanlah anak muda sembarangan. Sama dengan Rizky Novriansyah, striker kelahiran Bengkulu 22 tahun lalu itu musim lalu hanyalah pemain PPSM Sakti Magelang. Bergabung bersama Persiwa membuat bakat dan naluri golnya semakin terasah. Jendela timnas U-23 pun terbuka lebar untuknya. Sayang torehan golnya tidak bisa membuat Persiwa Wamena kembali menjelma menjadi tim yang patut diperhitungkan di ISL dan hanya finish di peringkat ke delapan.


1.Titus Bonai

Striker Persipura Jayapura ini tampil mengesankan di sepanjang musim ini. Pemain berusia 22 tahun ini sebenarnya asli didikan Persipura dan sempat tampil mencicipi ISL musim 2008-2009 bersama Bontang FC. Namun, karena gagal bersinar dan mendapatkan tempat utama ia rela lengser ke Divisi Utama untuk merumput bersama Persiram Raja Ampat. Insting dan naluri membunuh khas striker menjadi keunggulan dari striker yang sempat masuk timnas U-23 dan menyumbangkan dua gol dari dua laga ini.



Senada dengan hasil polling yang kami adakan beberapa waktu lalu, kami juga merasa yakin, ia suatu saat akan menjadi penerus Boaz Solossa dan menjadikannya di tempat pertama dalam kategori ini. Sedikit catatan baginya, semoga Tibo bisa mengambil pelajaran besar dan bisa mengubah perangainya usai tercoret dari timnas U-23 binaan Alfred Riedl. (kpl/bola)

Tetapi tergantung penilaian anda siapa yang menjadi rising star sesungguhnya....