Wednesday, 13 July 2011

Perayaan Bantul Ekspo 2011 yang diselenggarakan di Pasar Seni Gabusan, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 15-21 Juli mendatang ditargetkan menghasilkan transaksi senilai Rp14 miliar.

"Transaksi tersebut berasal dari pembelian langsung maupun tidak langsung (pemesanan) selama perayaan," kata Ketua Panitia Bantul Ekspo 2011, Bambang Legowo, di Bantul, Rabu.

Menurut Bambang, target transaksi tersebut berasal dari belanja pengunjung di semua stan Bantul Ekspo di luar jasa parkir yang ditarget sebanyak 600 ribu orang selama sepekan.

Walaupun perayaan hanya berlangsung selama sepekan, namun ternyata peminat peserta Bantul Ekspo tetap tinggi, sehingga panitia terpaksa menutup pendaftaran sebelum masa pendaftaran berakhir.

"Kami berharap perayaan Bantul Ekspo mendapat sambutan yang antusias dari warga sekitar maupun penggemar hiburan, sehingga target tersebut dapat terpenuhi," katanya.

Ia mengatakan, Bantul Ekspo 2011 yang berlangsung selama tujuh hari tersebut menurutnya banyak diminati masyarakat terutama pedagang maupun peserta yang hendak mengisi di stan yang tersedia.


"Walaupun perayaan hanya berlangsung selama sepekan, namun ternyata peminat peserta Bantul Ekspo tetap tinggi, sehingga panitia terpaksa menutup pendaftaran sebelum masa pendaftaran berakhir," katanya.

Ia menambahkan, perayaan Bantul Ekspo kali ini dengan maskot "canting" atau alat untuk membatik, yang menurutnya banyak digunakan para perajin Bantul untuk menghasilkan batik kerajinan maupun kain batik.

"Sesuai dengan maskot itu, tujuan perayaan itu untuk semakin mempromosikan produk lokal yang sudah dikenal sebagai produk unggulan Bantul, karena selain produk kerajinan juga ditampilkan batik asli Bantul," katanya.

Menurut dia, jumlah stan tenda dalam Bantul Ekspo 2011 ini sebanyak 176 tenda yang telah diisi dinas atau instansi, kecamatan dan desa, BUMN maupun BUMD, swasta dan umum, serta beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Sedangkan jumlah kapling non tenda lebih banyak lagi, karena nantinya akan dimanfaatkan para pedagang tiban, berdasarkan pengalaman tahun lalu setidaknya 300 pedagang akan memanfaatkan kapling non tenda," katanya.


(antaranews.com) 
Categories:

Posted on 20:16 by yusufruli

No comments

0 komentar:

Post a Comment